"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada
masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang daripada jalan itu"
(Amsal 22:6). "Orang muda" yang disebut dalam ayat tersebut bisa mencakup
baik anak-anak maupun remaja/pemuda dan ini merupakan nasihat dan
janji yang amat penting!
Anak-anak adalah harapan bagi masa yang akan datang dan pemuda
adalah secercah sinar bagi hari esok. Bila gereja melalaikan
pelayanan pendidikan bagi anak-anak, remaja/pemuda, gereja pasti
akan kekurangan generasi penerus.
Pada umumnya, gereja-gereja injili memiliki kelas-kelas sekolah
minggu bagi anak-anak, juga persekutuan remaja/pemuda. Namun sayang,
tidak semua pemimpin gereja ataupun guru-guru sekolah minggu
menyadari akan nilai pendidikan bagi generasi penerus.
DITINJAU DARI SEGI KEJIWAAN
Apa yang dialami seorang anak akan berpengaruh seumur hidupnya.
Golongan "Psikoanalisis" berpendapat bahwa pukulan berat yang
dialami seseorang pada masa kecilnya dapat memengaruhi kejiwaan
dan hidupnya pada masa dewasa. Golongan "Behavioris" juga
menegaskan bahwa lingkungan hidup seseorang pada masa kecilnya
mempunyai pengaruh yang amat besar.
Kepribadian seorang anak akan mudah dibentuk pada usia dini.
Masa kanak-kanak memang bersifat lentur, mudah dibentuk.
Lingkungan, masyarakat, kebudayaan, pendidikan, dan sebagainya
dapat memberikan pengaruh secara langsung atau mengubah
kepribadian dan tingkah laku seseorang. Sebab itu, amatlah
penting bagi seorang guru untuk sedini mungkin membentuk muridnya
dengan kebenaran, supaya sejak kecil teladan hidup Kristus sudah
bertunas dan bertumbuh dalam hatinya.
Semua segi perkembangan seorang anak perlu mendapatkan pembinaan.
Masa kanak-kanak sampai masa remaja merupakan masa perkembangan
yang paling penting dalam hidup seseorang. Apabila keluarga dan
gereja dapat mendidik mereka dengan baik, mereka pasti dapat
bertumbuh dengan wajar dan baik secara jasmani, mental,
kepribadian, emosi, pergaulan maupun kerohanian.
Kanak-kanak bagaikan selembar kertas putih, yang menunggu orang
dewasa untuk mengisinya. Itulah sepatah kata yang termasyhur dari
John Locke, pencetus teori "Tabularasa". Ia berpendapat ketika
manusia dilahirkan pikirannya seperti selembar kertas yang putih
bersih, segala kesan yang diperoleh kemudian melalui sentuhan
pancaindera, akan secara bertahap mengisi rasa ingin tahunya,
khususnya mengenai inti kehidupan manusia yang harus ia ketahui.
Gereja harus dapat melengkapi bimbingan yang tidak diperoleh
dalam keluarga. Sebenarnya pendidikan generasi penerus adalah
kewajiban orang tua, akan tetapi pada masa kini banyak keluarga
yang telah kehilangan fungsi pendidikannya sehingga pelayanan
pendidikan di gereja diharapkan dapat menolong dan memenuhi
kekurangan yang terjadi dalam pendidikan keluarga.
DITINJAU DARI SEGI KEROHANIAN
Hati seorang anak di hadapan Tuhan adalah murni dan terbuka.
Pada umumnya, seorang anak tidak memerlukan perdebatan untuk
membuktikan keberadaan Allah; mereka mudah percaya. Pemikiran apa
pun yang disalurkan orang dewasa semuanya dapat memengaruhi
mereka. Oleh sebab itu, baik anak-anak maupun remaja/pemuda
adalah objek penginjilan yang paling baik.
Menerima Tuhan pada masa kanak-kanak, berarti sepanjang hidupnya
bisa dipakai oleh Tuhan. Pendidikan kanak-kanak dan remaja/pemuda
merupakan hal yang berharga karena mereka memiliki jangka waktu
yang lebih panjang dalam hidupnya untuk dipakai Tuhan,
dibandingkan dengan mereka yang setelah dewasa baru percaya
Tuhan.
Daya ingat anak-anak yang sangat kuat merupakan masa terbaik
untuk menghafal ayat Alkitab. Meskipun daya pikir dan pengalaman
hidup orang dewasa lebih kuat dan dapat menolong mereka untuk
menghafal ayat Alkitab, namun ayat yang dihafalkan pada masa
anak-anak dan remaja dapat diingat dalam jangka waktu yang lama
bahkan lebih efisien sehingga ayat-ayat tersebut dapat berfungsi
pada saat-saat penting dalam hidupnya.
Pembinaan karakter orang Kristen dapat berakar semakin mendalam
pada usia dini. Karakter dan tingkah laku yang baik harus
dimiliki oleh orang Kristen, dengan membinanya sejak dini, hal
itu dapat berakar semakin dalam dan tidak mudah berubah.
Iman anak-anak itu murni, mereka merupakan utusan Injil yang
baik. Jangan meremehkan potensi anak-anak dan remaja/pemuda;
mereka dapat membawa orang tua dan teman untuk mendengarkan
Injil.
DITINJAU DARI SEGI PERTUMBUHAN GEREJA
Mendidik generasi penerus merupakan cara pertumbuhan gereja yang
terbaik. Ada tiga macam pertumbuhan gereja:
pertumbuhan secara transmigrasi, yaitu anggota gereja mutasi;
pertumbuhan melalui penginjilan, yaitu pertambahan anggota
gereja yang baru percaya dan bertobat;
pertumbuhan secara alamiah, yaitu anak-anak anggota gereja
yang dididik sejak kecil dan kemudian menjadi umat percaya.
Mendidik anak-anak dan remaja/pemuda sebagai generasi penerus
akan dapat menjamin pertumbuhan gereja secara alamiah. Demikian
juga orang tua Kristen hendaknya memberikan kesempatan bagi
generasi penerus untuk dapat bertumbuh dalam keluarga Kristen
yang baik.
Dapat memenangkan anak juga berarti memiliki kesempatan besar
untuk memenangkan orang tuanya. Banyak kesaksian membuktikan
bagaimana anak-anak dan remaja/pemuda memengaruhi orang tuanya
untuk percaya kepada Tuhan. Ron Boldman adalah seorang pendeta
dari "Calvary Chapel", salah satu gereja yang berkembang pesat di
Amerika. Setelah menyelesaikan pendidikan teologi, Ron pergi
memberitakan Injil dan mendirikan gereja; dalam beberapa tahun
yang singkat, jumlah orang yang menghadiri kebaktian meningkat
dengan pesat.
Menurut catatan statistik, pada tahun 1973 jumlah orang yang
menghadiri kebaktian rata-rata adalah 135 orang, sampai tahun
1977 jumlahnya telah meningkat mencapai rata-rata 1.325 orang.
Pendeta yang dipakai secara besar-besaran oleh Tuhan itu adalah
hasil usaha dari Erick Boldman, yaitu anaknya yang berusia empat
tahun, yang telah membawanya mengikuti sekolah minggu orang
dewasa. Masih banyak contoh lainnya. Banyak anak juga telah
berhasil memengaruhi orang tua mereka yang mundur dan tawar hati
untuk kembali mengasihi Tuhan.
Membina generasi penerus berarti juga membina pemimpin-pemimpin
gereja di masa yang akan datang. Jikalau sekolah minggu berhasil
membina kerohanian generasi penerus dengan baik, itu berarti
sekolah minggu telah melatih dan mempersiapkan para pemimpin
gereja untuk masa yang akan datang; jadi, ini merupakan suatu
pekerjaan yang amat besar dan bernilai!
Kualitas pemimpin gereja di masa mendatang tergantung bagaimana
kita mendidik mereka sekarang.
Pertumbuhan gereja dalam kualitas dan kuantitas tergantung pada
pendidikan terhadap generasi penerus. Bila pendidikan terhadap
generasi penerus diutamakan, gereja dapat mendirikan dasar yang
baik bagi hakekat kerohanian jemaat. Mereka tidak mudah terbawa
arus, selain itu juga dapat memengaruhi pertumbuhan dalam
kuantitas. Bukankah kita harus menanggung pekerjaan yang
sedemikian berharga ini dengan segala kerelaan hati? Ya! Kita
harus mencurahkan seluruh tenaga dan kemampuan, berani berkorban
dan membayar harga demi mendidik generasi penerus yang setia.